Silat RUMASA Indonesia
Perguruan Pencak Silat RUMASA Indonesia didirikan pada ± tahun 1801 oleh Ulama di Banten, bernama Kyai Tubagus Solichin.
RUMASA adalah kepanjangan dari Rukun Marganing Santosa yang artinya : Bersatu Jalannya Sentosa.
Dibawah asuhan bapak Muhammad Shaleh Suyudarma inilah perguruan pencak silat RUMASA berkembang sampai sekarang.
Beliau menambahkan beberapa aliran pencak silat lainnya yang pernah dipelajari pencak silat Margaluyu yang diasuh Eyang Andadinata, antara lain pencak silat Cimande dan pencak silat Tegal Sukma.
Untuk di Jawa Tengah terdaftar di IPSI Jawa Tengah pada tanggal 04 Agustus 1989 dan diperbaharui tanggal 10 Nopember 1989 yang pada akhirnya dijadikan HUT SILAT RUMASA Jawa Tengah dengan ketua / Pembimbing Bapak H.R. ENDRO HS dari tangan dingin beliau ini SILAT RUMASA Jawa Tengah berkembang sampai sekarang.
Saya dulu latihan silat ini di sebuah desa yang tidak bisa saya sebutkan,latihanya iyu tidak sesulit yang anda bayangkan,karena latihanya cuma sebentar mungkin sekitar 1-2jam.
Tapi latihanya memakan banyak energi disebabkan karena penafasannya yang cukup sulit dilakukan,anda harus tarik nafas dan menahan sekuat-kuatnya,kemudiandiselingi dengan gerakan yang berfariasi.
Setelah saya melakukan latihan hanya tinggal selangkah lagi untuk menjadi waraga di perguruan tersebut,namun masalah biaya yang menjadi kendala utama.
Dan alhamdulillah saya mendapat rezeki,akhirnya saya bisa mengikuti pengukuhan menjadi warga perguruan yang saya ikuti sekarang ini.
Untuk menjadi warga perguruan penuh dengan tantangan,ini dikarenakan siswa dari perguruan ini banyak yang tidak mendengar perintah yang diberikan oleh pelatih/guru yang yang membimbing.
Tapi meskipun begitu insya'allah,saya yakin suatu saat mereka bisa menggantikan warga yang dulu melatih mereka.
Saya dulu latihan silat ini di sebuah desa yang tidak bisa saya sebutkan,latihanya iyu tidak sesulit yang anda bayangkan,karena latihanya cuma sebentar mungkin sekitar 1-2jam.
Tapi latihanya memakan banyak energi disebabkan karena penafasannya yang cukup sulit dilakukan,anda harus tarik nafas dan menahan sekuat-kuatnya,kemudiandiselingi dengan gerakan yang berfariasi.
Setelah saya melakukan latihan hanya tinggal selangkah lagi untuk menjadi waraga di perguruan tersebut,namun masalah biaya yang menjadi kendala utama.
Dan alhamdulillah saya mendapat rezeki,akhirnya saya bisa mengikuti pengukuhan menjadi warga perguruan yang saya ikuti sekarang ini.
Untuk menjadi warga perguruan penuh dengan tantangan,ini dikarenakan siswa dari perguruan ini banyak yang tidak mendengar perintah yang diberikan oleh pelatih/guru yang yang membimbing.
Tapi meskipun begitu insya'allah,saya yakin suatu saat mereka bisa menggantikan warga yang dulu melatih mereka.
